BETARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjab Barat, Provinsi Jambi melakukan berbagai upaya dalam pencegahan terjadinya bencana alam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Bahkan dalam upaya pencegahan, BPBD melibatakan Pelajar SMK Negeri 7 Betara untuk menjadi pelopor tanggap Bencana di wilayah masing-masing.
Sebelum melangkah lebih jauh, kepada Pelajar SMK Negeri 7 Batara ini, BPBD memberikan Simulasi bencana terpusat di Kawasan Wisata Embung Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Jum’at (12/11/21).
Kepala Pelaksana BPBD Tanjab Barat M Zulfikri mengatakan, simulasi bencana perlu dan sangat penting dilakukan di daerah rawan bencana.
“Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya yang dapat berujung bencana,” ungkap Zulfikri.
Dikatakan Zulfikri, pencegahan terhadap bencana adalah tanggungjawab bersama. Tidak hanya BNPB, BPBD, TNI, Polri. Tetapi seluruh unsur Penta Helix.
“Baik itu Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Siswa SMK, Msyarakat dan Media massa. Semua unsur harus aktif dilibatkan,” ucapnya.
Kembali kepada simulasi yang diberikan, Zulfikri berharap dapat dilakukan secara berkala diberbagai daerah rawan bencana atau daerah yang berpotensi bencana.
“Terima kasih kepada SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd yang mendukung pelaksanaan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana. Juga terhadap masyarakat yang memeberikan respon dengan cepat terhadap temuan-temuan terkait potensi bahaya atau ancaman bencana,” uncap Zulfikri memberikan apresiasi.
Selain itu Zulfikri juga memberikan apresiasi kepada Pemerintahan Desa dan masyarakar serta Siswa SMK Negeri 7 Betara dalam giat Sekolah aman bencana ikut terlibat dalam simulasi penyelamatan korban bencana di Air, pemadaman Karhutla dan kebakaran pemukiman.
Dikesempatan yang sama, Kepala SMK Negeri 7 Betara, Eka Meinawati mengaku bangga atas keterlibatan Siswa-siswinya dalam upaya kesiapsiagaan menghadapu potensi bahaya yang dapat berujung bencana.
“Adanya kegiatan ini dirinya yakin pengetahuan dan Responsip peserta didiknya terhadap bencana, nantinya akan terasa dan tumbuh,” ucap Eka.