TANJABBARAT – Banyaknya ASN yang memasuki masa pensiun terlebih dibidang guru pendidikan mengakibatkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat kekurangan tenaga pendidik, saat ini pemkab masih memperdayakan guru honorer.
Sementara itu, untuk perekrutan guru dari P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Pemkab Tanjab Barat masih terkendala dengan APBD yang cukup besar yakni sekitar 125 miliar. Hal itu diungkapkan oleh Dahlan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanjab Barat.
Menurut Dahlan, perekrutan guru P3K akan tetap dilakukan namun disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah yang tersedia. Setidaknya ada sekitar 2025 guru yang ada di Tanjab Barat dan terdapat 1856 guru yang berstatus ASN sudah memasuki masa pensiun.
“Itu kita kekurangan guru di Tanjab Barat ini sekitar 1856 orang, nah untuk gaji mereka saja diperkirakan sekitar 38 miliar, belum lagi TPP, maka dihitung-hitung mendekati 125 miliar kebutuhan anggaran untuk P3K ini, kalau semua kita akomodir pasti daerah tidak akan sanggup dengan DAU kita yang ada saat ini dak bisa kita buat program yang lain.” Ungkapnya. Minggu, (22/05/22).
Ia menyebutkan salah satu penyebab kurangnya tenaga pendidik di Kabupaten Tanjab Barat selain banyak guru ASN pensiun, hal itu juga tidak dibukanya formasi CPNS dari tenaga pendidikan.
“Karena kemarin tidak dibukanya penerimaan CPNS guru di Tanjab Barat mengakibatkan kita kekurangan tenaga pendidik, makanya untuk menutupi itu kita perdayakan guru honorer dan persiapan perekrutan P3K disesuikan dengan anggaran daerah kita.” Sebut Dahlan.
Disisi lain, Plt Disdikbud Tanjab Barat telah memperkirakan untuk penerimaan P3K di Tanjab Barat hanya mampu membuka 150 formasi, menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
“Saya sudah bicarakan hal itu ke pak Bupati jika kita ingin menerima tenaga P3K ini dan kita memang betul-betul seleksi ya paling paling hanya mampu sekitar 150 guru yang akan kita buka.” Pungkasnya (*#)