TANJAB BARAT – Komisi Nasional Perlindungan anak (Komnas PA) Jakarta, merasa kecewa terhadap Pemkab Tanjung Jabung Barat. Hal itu lantaran masih ada nya ditemukan anak penderita diagnosa gizi buruk, diwilayah Kabupaten pesisir ini.
Hal ini tentu saja mengundang kecaman keras dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Jakarta, saat mengunjungi salah satu anak menderita gizi buruk yang sedang dirawat di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal,Sabtu (13/2/21).
Hal ini sampai oleh Jeny Claudya Lumowa selaku koordinator nasional TRC PPA, Ia menyebutkan bahwa dengan ada penderita gizi buruk ditemukan di Tanjung Jabung Barat, ia menilai Pemkab tidak serius menangani warganya yang terindikasi menderita gizi buruk diwilayah nya sendiri.
” Ini sangat memalukan, masih ada ditemukan penderita gizi buruk di Tanjabbar ini,” Tegas Jeny.
Wanita yang akrab di sapa bunda Naumi, merasa terkejut melihat M. Saparudin salah satu anak penderita diagnosa gizi buruk terbaring lemah dan sedang dirawat di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal.
” Kita merasa terkejut masak di tahun 2021 ini, masih ada ditemukan busung Lapar apalagi permasalahan ini sampai ke presiden. Jangan malu Maluin kita lah,” Ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa, apalagi di daerah ini ada sahabat anak dan aktivis-aktivis peduli anak, yang langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
” Mestinya koordinasinya kepada Bupati dan Dinsos. Mana sih peranan Pemkab Tanjab Barat ini,” Tegasnya.
” Sejujurnya kita merasa kecewa kepada Pemkab Tanjab Barat ini, yang kurang peduli.” Timpalnya.
Ia mengatakan bahwa, Semestinya hal semacam ini tidak terjadi lagi terhadap anak- anak Indonesia yang harus mengalami kelaparan.
” Dengan adanya masalah penderita gizi buruk, ini saya kira ini adalah sebuah tamparan keras untuk Pemerintah Daerah ini.” singgungnya.
Lebih lanjut ia menegaskan akan membawa permasalahan ini untuk disampaikan ke Kementerian Sosial (Kemensos).
” Jadi Ini pasti saya akan sampaikan ke ibu Mensos,” Tutupnya.(#4R)