Tanjab Barat – Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan wilayah yang berada di daerah pesisir yang berbatasan pantai laut sumatera.
Sebagai daerah pesisir, di bantaran sungai banyak dihuni permukiman padat penduduk. Yang mana merupakan daerah rawan terjadinya potensi bencana abrasi yang mengancam keselamatan bagi masyarakat wilayah sekitar.
Hal tersebut seperti yang terjadi baru baru ini bencana abrasi Sungai, menyebabkan rumah penduduk terseret hingga hanyut terbawa arus Sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Drs. Zulfikri menyebutkan bahwa sejumlah daerah yang berada di bantaran Sungai pengabuan dan bantaran sungai Kuala Betara di Tanjab Barat, masih rawan akan bencana abrasi sungai.
” Daerah yang berada di aliran Sungai pengabuan dan sungai di Kuala Betara masih rawan bencana abrasi.” Kata Zulkifli.
Ia menyebutkan bahwa, selama tahun 2021 ini, setidaknya ada dua kejadian bencana akibat abrasi dibantara Sungai.
” Yang baru baru ini di Kecamatan Senyerang, sebelumnya juga terjadi di wilayah Kecamatan Kuala Betara.” Sebutnya.
Dikatakan nya, abrasi Sungai ini diakibatkan, tidak adanya tanaman mangrove penahan air yang sudah terkikis.
” Tidak ada nya tanaman penahan air, ini lah yang menyebabkan mudahnya terjadi abrasi.” Terangnya.
Ia mengatakan, titik rawan terjadinya bencana abrasi saat ini berada di bantaran aliran Sungai pengabuan dan Kuala Betara.(#Mr)