TANJAB BARAT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Barat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjab Barat, Selasa (02/02/21).
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat, Sjafril Simamora didampingi oleh Wakil Ketua Ahmad Jafar serta dihadiri anggota DPRD Tanjab Barat terkait Mutasi (Ninjob) Kabag dan Jasubbag Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Tanjab Barat secara mendadak di masa 15 hari Kepemimpinan Bupati Safrial.
Namun disayangkan sejumlah pihak, RDP yang semula terbuka namun akhirnya rapat menjadi bersifat tertutup. Dikarenakan Sekda H. Agus Sanusi tidak ingin ada wartawan yang meliput.
Sempat terjadi perdebatan menentukan rapat apakah terbuka atau tertutup. Akhirnya rapat diputuskan tertutup lewat voting.
Fraksi PAN yang dari awal ngotot rapat dengar pendapat bersifat terbuka, akhirnya meninggalkan ruang rapat karena kecewa rapat bersipat tertutup.
Kekecewaan juga dialami oleh para wartawan yang sudah terlanjur berada di dalam ruangan rapat terpaksa harus angkat kaki dari ruangan rapat.
Sjafril Simamora ditemui saat keluar ruangan rapat mengatakan, dirinya merasa kecewa rapat harus tertutup.
“Apa yang harus ditakutkan rapat harus tertutup, publik kan harus tau apa sebenarnya yang terjadi sehingga ada mutasi pegawai menjelang pergantian Kepala Daerah,” kata Sjafril Simamora,” Selasa (02/02/21).
“Jangan menimbulkan kecurigaan dan menjadi tanda tanya masyarakat, ada apa kok Sekda takut sekali rapat harus tertutup,” timpalnya.(#4R)