mgid.com, 522897, DIRECT, d4c29acad76ce94f
   LIVE TV
Respon Cepat Laporan Warga, Satpol PP Amankan Belasan Anak di Bawah Umur Tinjau Banjir di Merlung, Bupati Tanjabbar Tegaskan Buka Dapur Umum dan Pos Pengungsian Ketua DPRD Tanjabbar Hadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda, BTN Selempang Merah Bentuk Kepedulian, Bupati Anwar Sadat Kunjungi Anak Penderita Adenoid Bupati Anwar Sadat Sambut Kunker Danrem 042/Garuda Putih ke Tanjabbar

Home / Kesehatan / Tanjab Barat

Senin, 9 Desember 2024 - 18:46 WIB

Kadiskes Tanjabbar Buka SHK Retardasi Mental dan Stunting pada Bayi Baru Lahir

TANJABBAR, TJ – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Skrining Hipotiroid Kongenital Cegah Retardasi Mental dan Stunting Pada Bayi Baru Lahir Angkatan I Tahun 2024.

Kegiatan ini buka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Zaharudin, SKM. Dalam sambutannya Zaharudin menyampaikan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dilakukan dengan menguji kecukupan jumlah hormon tiroid dalam darah bayi.

Hal ini kata dia bertujuan mendeteksi kelainan hormon tiroid yang menjadi salah satu resiko timbulnya gangguan fisik dan mental dalam masa tumbuh kembang anak. Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan cara mengambil 2-3 tetes darah dari tumit dan di teteskan kedalam kertas saring (BMHP SHK) dan selanjutnya diperiksa dilaboratorium untuk diketahui kadar TSH dalam darahnya.

BACA JUGA  Bawaslu Tanjab Barat Minta Masyarakat Lapor Jika Ada Nama di Catut Parpol Atau Cek Link Disini

” Pemeriksaan SHK di dukung oleh JKN diseluruh provinsi sehingga semua bayi dapat mengakses pelayanan ini tanpa hambatan keuangan.” Ujarnya.

Kadiskes menyebutkan, Pemerintah serius dalam program SHK ini sehingga tertuang melalui Permenkes Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Selain itu dukungan lain terdapat pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1511/2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan dan Neonatal.

” Program SHK ini memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan dan pertumbuhan normal bayi. Oleh karena itu penting bagi semua orangtua, khususnya ibu untuk menjalani pemeriksaan SHK pada bayi yang baru lahir.” Ungkapnya.

BACA JUGA  Pengamanan Natal dan Tahun Baru, Dishub Dirikan 2 Posko Terpadu

Demikian, ia berharap semua bayi dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilakukan pemeriksaan/Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas. BMHP yang ada di Puskesmas harus digunakan dalam pelayanan SHK terhadap bayi baru lahir sehingga mencegah terjadinya retardasi mental dan stunting.

” Jangan ada lagi bayi yang baru lahir di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang tidak dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Puskesmas atau tenaga kesehatan terutama tenaga bidan dalam pelayanan persalinan harus proaktif menjelaskan kepada orangtua atau keluarganya tentang pentingnya dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir. ” Bebernya.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Share :

Baca Juga

Pilkada

Partai Golkar Tanjabbar Deklarasikan Pasangan UAS- Katamso

Pilkada

Program Sangat di Rasakan, Masyarakat Sungai Limau Ingin UAS Lanjutkan 2 Periode

Tanjab Barat

Korban Tabrak Lari di KM 93 Muara Papalik Meninggal Dunia

Tanjab Barat

Kebutuhan BBM Jenis Solar Terpenuhi, Nelayan Kuala Tungkal Mulai Melaut

Pilkada

Disambut Antusias Masyarakat,Kampung Nelayan Siap Jadi Lumbung Suara Kemenangan UAS Katamso

Kesehatan

Pemkab Tanjab Barat Gelar Vaksinasi Untuk Ibu Hamil

Tanjab Barat

Pria Misterius Kini Diamankan Pihak Satpol PP Tanjab Barat

Tanjab Barat

Detik Detik Warga Tangkap Buaya Berukuran 1,5 Meter Dengan Jaring