mgid.com, 522897, DIRECT, d4c29acad76ce94f
   LIVE TV
Ketua DPRD Tanjabbar Tunjukan Kepedulian Terhadap Perkembangan Olahraga Ketua DPRD Tanjabbar Salurkan Bansos ke Masyarakat Desa Tanjung Tayas DPRD Tanjabbar Gelar Paripurna Keempat, Pengambilan Keputusan Terhadap Ranperda APBD Tahun 2026 DPRD Tanjabbar Gelar Paripurna Penetapan Propemperda Tahun 2026 Tingkatkan Kapasitas Pengetahuan dan Keterampilan, Pimpinan dan Anggota DPRD Tanjabbar Gelar Bimtek

Home / Kesehatan / Tanjab Barat

Senin, 9 Desember 2024 - 18:46 WIB

Kadiskes Tanjabbar Buka SHK Retardasi Mental dan Stunting pada Bayi Baru Lahir

TANJABBAR, TJ – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Skrining Hipotiroid Kongenital Cegah Retardasi Mental dan Stunting Pada Bayi Baru Lahir Angkatan I Tahun 2024.

Kegiatan ini buka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Zaharudin, SKM. Dalam sambutannya Zaharudin menyampaikan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dilakukan dengan menguji kecukupan jumlah hormon tiroid dalam darah bayi.

Hal ini kata dia bertujuan mendeteksi kelainan hormon tiroid yang menjadi salah satu resiko timbulnya gangguan fisik dan mental dalam masa tumbuh kembang anak. Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan cara mengambil 2-3 tetes darah dari tumit dan di teteskan kedalam kertas saring (BMHP SHK) dan selanjutnya diperiksa dilaboratorium untuk diketahui kadar TSH dalam darahnya.

BACA JUGA  DPRD Tanjabbar Gelar Paripurna Keempat, Pengambilan Keputusan Terhadap Ranperda APBD Tahun 2026

” Pemeriksaan SHK di dukung oleh JKN diseluruh provinsi sehingga semua bayi dapat mengakses pelayanan ini tanpa hambatan keuangan.” Ujarnya.

Kadiskes menyebutkan, Pemerintah serius dalam program SHK ini sehingga tertuang melalui Permenkes Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Selain itu dukungan lain terdapat pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1511/2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan dan Neonatal.

” Program SHK ini memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan dan pertumbuhan normal bayi. Oleh karena itu penting bagi semua orangtua, khususnya ibu untuk menjalani pemeriksaan SHK pada bayi yang baru lahir.” Ungkapnya.

BACA JUGA  Bupati Anwar Sadat Lantik 6 Pejabat Eselon II 

Demikian, ia berharap semua bayi dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilakukan pemeriksaan/Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas. BMHP yang ada di Puskesmas harus digunakan dalam pelayanan SHK terhadap bayi baru lahir sehingga mencegah terjadinya retardasi mental dan stunting.

” Jangan ada lagi bayi yang baru lahir di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang tidak dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Puskesmas atau tenaga kesehatan terutama tenaga bidan dalam pelayanan persalinan harus proaktif menjelaskan kepada orangtua atau keluarganya tentang pentingnya dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir. ” Bebernya.(*)

Share :

Baca Juga

Pemerintahan

Bupati Anwar Sadat dan Gubernur Jambi Kunjungi Korban Kebakaran di Sungai Dualap, Salurkan Bantuan dan Sampaikan Belasungkawa

Tanjab Barat

Ketua Kareteker Karang Taruna Tanjab Barat Akan Gelar Temu Karya Daerah

Tanjab Barat

Perkuat Wilayah Perairan, Basarnas Jambi Gelar Pelatihan Potensi di Permukaan Air

DPRD

Gelar Paripurna, DPRD Tanjabbar Dengarkan Pidato Perdana Bupati Anwar Sadat

Tanjab Barat

Kejar Herd Immunity PT. LPPPI Gelar Vaksinasi Astrazeneca tahap 2

Kesehatan

HKN Tahun 2024, Dinkes Tanjabbar Luncurkan Program ILP

Pemerintahan

Coffee Morning Bersama Insan Pers, Bupati Tanjabbar Berharap Media Bisa Menjadi Mitra Pemerintah

DPRD

Paripurna Pertama, DPRD Tanjabbar Dengarkan Penyampaian Nota Pengantar LKPJ Bupati Tahun 2024