Tanjab Barat – Naiknya harga beberapa kebutuhan pokok seperti Minyak Goreng ternyata imbas dari naiknya harga Crude Palm Oil (CPO). Kenaikan harga Minyak Goreng yang terjadi sejak sebulan terakhir ini mencapai Rp2 Ribu per kemasan 1 (Satu) Liter.
Lek Gito salah seorang Pedagang di Pasar Parit 2, Kuala Tungkal mengatakan, untuk kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan Minyak Goreng dan Cabe Merah.
“Cabe, Minyak yang kuat naik. Sedangkan yang lain masih normal,” ujar Lek Gito. Kamis (11/11/21).
Kenaikan ini kata Lek Gito sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Apa permasalahan sehingga naiknya harga bahan pokok tersebut dirinya kurang tahu apa yang menjadi penyebabnya.
“Kalau Cabe Merah dari harga Rp15 Ribu naik menjadi Rp18 Ribu per Kilogram. Sedangkan Minyak Goreng kemasan satu Liter naik dari Rp16 Ribu menjadi Rp18 Ribu. Kalau apa yang menjadi masalah Harga Minyak dan Cabe naik saya kurang paham masalah itu,” ungkap Lek Gito.
Sama halnya dikatakan Ade Pedagang Parit 1 Kuala Tungkal. Ia menyebutkan jika harga Minyak Goreng Kiloan naik dari harga Rp15 ribu menjadi Rp17 Ribu setiap Kilogram.
“Dak tahu juga apa penyebabnya naik. Karena kita ngambil dari pengecer sudah segitu harganya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperindag Tanjab Barat Syafriwan membenarkan jika harga bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Bahkan, naiknya harga kebutuhan bahan pokok ini kerap terjadi setiap tahunnya.
“Saat ini yang menjadi gejolak harga minyak goreng baik minyak goreng kemasan maupun kiloan. Bahkan naiknya mencapai Rp 5 Ribu,” ungkapnya.
Menurutnya, kenaikan harga Minyak Goreng terjadi karena saat ini harga CPO dari Sawit yang juga mengalami kenaikan. Sehingga mempengaruhi harga Minyak Goreng tidak hanya di Kuaka Tungkal, melainkan disejumlah daerah di seluruh Indonesia.
“Mudah – mudahan kenaikan harga Minyak Goreng ini tidak berlangsung lama. Sebab, Minyak Goreng merupakan kebutuhan utama Masyarakat,” ucapnya.
Masih sehubungan dengan naiknya harga kebutuhan bahan pokok, TPID daerah dalam Waktu dekat akan melaksanakan Inspeksi mendadak ke sejumlah Pasar yang ada di Kota Kuala Tungkal.
“Agar kita bisa tahu pokok dari permasalahan kebutuhan bahan pokok ini. Terutama ditingkat Pedagang,” tukasnya.(*#)