Tanjab Barat – Seorang anak Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta 016 “Hidayatul Ihsan” RT 24 Parit III darat, Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir,Kabupaten Tanjung Jabung Barat,berhasil selamat dari dugaan aksi penculikan.Namun aksi tersebut berhasil di gagalkan oleh wali murid.
Salah seorang wali murid, Muhammad Damsir mengatakan kejadian tersebut terjadi, Rabu (05/01/22). Saat itu dirinya akan menjemput anaknya. Namun, saat itu ada seseorang yang mencurigakan berada didepan sekolah.
“Waktu mau jemput anak waktu itu ada orang mondar mandir nampaknyo,”katanya,Senin (10/01/22).
Saat dirinya tanya, pelaku dugaan penculikan itu berubah rubah jawabannya. Awalnya pelaku menyebutkan akan ke Pangkal Duri.
“Awalnya bilang mau Kepangkal Duri, terus bilang lagi mau kerumah Pak Haji Gimin terus ditanya lagi bilang mau ke Parit 4 Darat,” ungkapnya.
Saat ditanya Muhamad Damsir, pelaku juga mengaku tengah menunggu anak sekolah. Pelaku juga mengaku akan mengantarkan ke rumah anak sekolah tersebut. Namun, anak sekolah itu rumahnya dekat dari sekolah.
“Ditanya lagi nunggu anak pulang, kenapa nunggu anak pulang mau antarkan kerumah dia. Diakan punya mamak bapaknya,” ujarnya
Muhammad Dasrman kemudian menanggil sejumlah pihak sekolah. Namun, pelaku kabur denengan menggunakan mobil.
“Mau ngambek anak sini ya, mau kami bantai kamu kalau ambil anak disini. Anak anak kami suruh masuk dan pelaku kabur,” ujarnya.
Menurutnya, dari keterangan warga sekitar diduga pelaku penculikan itu sudah melakukan pengintaian selama tiga hari idsekitar lokasi.
“Kata pak Muis yang punya toko dekat sini pelaku itu sudah tiga hari bolak balik,” ungkapnya.
Ia menyebutkan jika ini kejadian pertama kali. Dia juga meminta kepada orang tua untuk bisa mejemput anak anaknya saat pulang sekolah.
“Was was kami semua disini, kalau bisa jemput dan antar anaknya. Biar aman.”tandansya.
Siswa yang menjadi korban dugaan penculikan Ratih mengatakan jika dirinya sempat di angkat oleh pelaku dan akan dibawak ke mobil. Namun saat itu ada masyarakat yang melihat lalu meneriaki dan pelaku melepaskan kemudian kabur.
“Iya, saya baru beli jajan di toko depan pas jam istirahat. Waktu itu sempat di angkat mau dibawak ke mobil, tapi untung ada bapak bapak lewat,” katanya.
Dia mengaku takut seletelah kejadian itu. Menurutnya, sekarang dia jarang keluar main ke sebrang jalan. “Waktu itu diam saja, takut sekarang.” tandasnya.
Sementara itu, Salah satu Guru di sekolah tersebut Abdul Karim mengatakan jika setelah kejadian itu ada sejumlah orang tua siswa tidak menyekolahkan anaknya.
“Ada yang gak sekolah anaknya, orang tuanya takut,” katanya.
Dia menyebutkan jika saat ini proses belajar mengejar berjalan seperti biasa. Sekolah juga melakukan pengawasan lebih dan meminta siswa jangan main keluar.”Kita juga lebih waspada sekarang ini.”tutupnya.