mgid.com, 522897, DIRECT, d4c29acad76ce94f
   LIVE TV
Bupati Anwar Sadat Terima Langsung Penghargaan Percepatan Penanganan Stunting Dari Menteri Kesehatan RI Menkumham Tekankan Pentingnya Literasi Keagamaan Lintas Budaya Bupati Tanjab Barat Jadi Pembina Upacara Pembukaan Perkemahan Bakti Cabang Ke-2 Saka Bakti Husada Bupati Tanjab Barat Buka Secara Resmi Workshop Pemuda Anti Narkoba Bupati Tanjab Barat Laksanakan Safari Subuh di Masjid Jihadus Sholihin Kelurahan Tungkal II

Home / Kesehatan

Rabu, 8 November 2023 - 17:41 WIB

Pasien Terlambat Operasi di Jambi, Keluarga Pasien Minta Bupati Evaluasi Kinerja Pejabat RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal

TANJABBAR, – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Daud Arif Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat diduga lalai dalam memberikan dokumen rujukan pasien untuk operasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.

Akibatnya,pasien yang kini berada di RSUD Raden Mattaher Jambi terhambat dalam melaksanakan operasi. Untuk itu keluarga pasien meminta Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) untuk mengevaluasi kinerja para pejabat di rumah sakit pelat merah itu.

Dokumen rujukan yang membuat pasien terhambat yakni hasil penjelasan dokter terkait hasil ronsen yang dilakukan di RSUD KH Daud Kuala Tungkal yang tidak dilampirkan oleh pihak RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal saat memberikan rujukan.

Pasien atas nama Fajar Septiadi warga Kuala Tungkal itu kini hanya bisa terbaring di RSUD Raden Mattaher Jambi bahkan kakinya yang mengalami patah akibat kecelakaan mulai membengkak karena tidak bisa ditangani hal itu dikarenakan rekomendasi ronsen yang tidak dilampirkan oleh pihak rumah sakit Kuala Tungkal.

Pihak keluarga melakukan pengurusan terkait rekomendasi ronsen tersebut di RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal hanya dijanjikan untuk menunggu, Rabu (8/11/23) sejak pukul 10.30 WIB hingga 14.20 WIB tidak juga ada kejelasan.

BACA JUGA  Dinkes Tanjab Barat Menerima Vaksin Kedua Sebanyak 3000 Dosis

Bahkan, biaya administrasi sudah diselesaikan sejak pukul 11. 00 WIB sebesar Rp 60 ribu di kasir RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal. Padahal sebelumnya administrasi untuk rujukan termasuk ronsen dan biaya ambulans sudah diselesaikan sekitar Rp2,9 juta saat akan melakukan rujukan ke Jambi. Walau sudah dibayar, pihak keluarga terus disuruh menunggu hingga saat ini.

“Tadi kita menanyakan ke bagian Radiologi diminta menunggu sekitar 2 jam siang dari sekitar pukul 10.30 WIB  sampai 12.30 WIB katanya dokter yang bisa memberikan keterangan terkait ronsen sedang melakukan USG 6 pasien,” kata Eko keluarga pasien yang mengurus hal itu.

Saat itu keluarga pasien diminta oleh salah satu pegawai untuk meninggalkan nomor handphone (HP) nantinya dokumen tersebut akan dikirimkan melalui Whatsapp akan tetapi sampai pukul 14.20 WIB tidak kunjung dikirim.

“Mereka janji akan dikirim lewat wa dalam bentuk PDF, tapi sampai jam 14.20 WIB belum juga dikirim,” ungkapnya.

Baru, sekitar pukul 14.33 WIB baru dikirim setelah keluarga pasien menanyakan ke Dirut RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, Sahala.

Akan tetapi, PDF yang dikirimkan itu ternyata salah nama yang seharusnya Fajar Septiadi menjadi Fajar Saputra. Meski demikian akhirnya waktu sudah tidak bisa lagi untuk mengajukan operasi di RSUD Raden Mattaher, Jambi akibat keterlambatan dokumen tersebut.

BACA JUGA  Kunjungi Korban Kebakaran, Bupati Tanjab Barat Berikan Bantuan

RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal seperti tidak memiliki standar operasional rujukan. Misal kalau pasien rujukan kecelakaan dokumen yang harus disiapkan hasil ronsen beserta keterangan dari dokter jadi keluarga pasien yang notabennya orang awam tidak harus bolak balik urus.

“Ya, akhirnya harus ditunda besok, kita ini orang awam yang paham soal dokumen rujukan pihak rumah sakit, apakah rumah sakit itu tidak memiliki SOP untuk melakukan rujukan,” ungkapnya.

Kita keluarga pasien meminta kepada Bupati Tanjab Barat Anwar Sadar untuk melakukan evaluasi atas kinerja RSUD ini. Kalau hari ini kejadian seperti ini saja dibiarkan apakah harus ada kejadian lain yang berakibat fatal.

“Ini pertanda pengawasan pelayanan dirumah sakit tidak optimal, dan tidak memiliki SOP. Padahal saat rujuk kan pakai ambulans RSUD dan didampingi tenaga medis, kalau masih kecolongan gini kan kacau ini. Ini terkait dengan pertolongan terhadap pasien apalagi rujukan.”pungkasnya.*

Print Friendly, PDF & Email

Share :

Baca Juga

Kesehatan

Ketua TP PKK Tanjab Barat Tinjau Vaksinasi Covid-19 di PKM Sukorejo

Kesehatan

Memasuki Pertengahan 2022 Kasus DBD Cenderung Meningkat

Kesehatan

Bupati Tanjab Barat Buka Acara Pelatihan Tracker Covid 19 Aplikasi Silacak

Kesehatan

Kasus DBD di Tanjab Barat Tahun 2021 Menurun

Kesehatan

Banyak Kasus DBD, Kadinkes Tanjab Barat Anjurkan PSN

Kesehatan

Pemkab Tanjab Barat Gelar Vaksinasi Untuk Ibu Hamil

Kesehatan

Ditemukan Anak Gizi Buruk di Tanjab Barat, Komnas PA: Ini Tamparan Keras Buat Pemda

Kesehatan

Tanjab Barat Kehabisan Stok Vaksin, Andi Pada: Sudah di Ajukan 3000 Vaksin