Tanjab Barat – Pedang Pora mengiringi Suasana haru proses pelepasan Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, SIK, MH dan Istri dari Polres Tanjab Barat.
Kapolres yang menjabat lebih kurang selam 20 bulan tersebut harus meninggalkan keluarga besar Polres Tanjab Barat, setelah ia dimutasi menjadi Kapolres Muaro Bungo.
Upacara pelepasan dengan tradisi pedangpora dilaksanakan Sabtu (14/08/21) pukul 14.00 WIB usai rangkaian penyambutan AKBP Muharman Arta sebagai Kapolres Tanjab Barat yang baru.
Selama menjabat Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas namun humanis, murah senyum dan sangat peduli terhadap personelnya.
Hal itu menunjukkan tidak ada sekat antara komandan dengan anak buah selama kepemimpinannya.
Terlebih kedekatannya pada masyarakat di masa Pandemi Covid-19 saat ini. Sangat dirasakan kehilangan sosok kapolres merakyat.
Saat berpamitan kepada seluruh personel Polres Tanjab Barat terlihat tak sedikit dari mereka yang matanya berkaca-kaca.
Beberapa dari mereka tampak meneteskan air mata seakan tak merelakan pemimpinnya meninggalkannya.
“Selamat bertugas di tempat yang baru semoga Bapak diberikan kesuksesan selalu,” ucapa personil berikan doa melepas AKBP Guntur Saputro dan Istri yang juga Polwa.
Suasana haru dan sedih juga dirasakan oleh AKBP Guntur Saputro dan istri yang juga seorang Polwan lantaran harus meninggalkan keluarga besar Polres Tanjab Barat yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri.
“Saya merasa terharu sampai tak terasa saya meneteskan air mata, ini perasaan antara sedih yang harus berpisah dengan keluarga besar Polres Tanjab Barat,” ucap Guntur.
“Terima kasih, jaga kekompakan, tetap semangat,” ucap Guntur menyalami anggota berpamitan.(Mr)